
PERNAK PERNIK AYG YANG MASIH MEMBEKAS
Perhelatan AYG sudah lewat. Sekarang spirit dan inspirasi AYG sedang dihidupi sesuai dengan konteks masing-masing.
Saya rasa pengalaman yang diperoleh selama AYG mulai dari yang serius dan konyol, gembira dan sedih dan ..Ah.. pokok segala yang pengalaman yg melibatkan rasa dan pikiran terus terngiang.
"This song One encounter, one family, one mission will continue to stick in our mind", kata sekelompok peserta.
"Pengalaman live in dengan umat dan masyarakat di paroki dan kampung sungguh memperkaya dan menggugah iman kami yang datang dari luar. Kesederhanaan dan Keramahan masyarakat indonesia(sumba) sungguh kami rasakan", kata seorang pater dari filipina.
"Saya rasa macam tidak mau pulang saja. Mereka begitu baik, begitu baik", kata Aiko dari Jepang. Dia live in di bapa mama Ailing, Waimamongu, paroki Katiku Loku.
Komentar teman-teman dari indonesia lain lagi.
"Biar bahasa inggris jatuh bangun, tapi yang dimaksud tetap ketemu. Dan lagi pula kalau sudah terpaksa, maka bahasa inggrisnya jadi mengalir, tidak peduli tabola-balek. Soalnya mereka juga ada yang juga setengah mati inggrisnya. Klop sudah to", ujar seorang peserta sambil tertawa ngakak.
"Tapi biar begitu rasa kekeluargaan dan pertemanan sungguh terasa. Kami rasa bahasa bukan penghalang. Tapi spiritnya dapat. Kami rasakan betul one family dalam encounter ini", ucap peserta yang lain.
Ada hal lain yang menarik lagi yakni tentang lagu.
Seorang peserta putri dari Filipina mengatakan bahwa dia sangat suka dengan ritme lagu "Ikan nae di pante'. Katanya lagu itu sangat menggugah untuk berjoget.
"Saya bisa dapat di mana itu lagu "Ikan Nae di Pante". Saya suka sekali iramanya. Lagu itu buat saya dan teman-teman harus joget", ujarnya.
Seorang pater dari negri yang sama bertanya tentang lagu dengan irama Sajojo. "Apakah nanti akan ada putar lagu sajojo? Kalau ada saya pasti mau ikut dance. Soalnya di filipina dalam setiap acara apa saja yang dibuat oleh orang indonesia mereka selalu mainkan lagu sajojo dan semua turun melantai", kat a Pater Philip.
Nah peserta dari Sri Lanka lain lagi. Dia suka lagu Tinanggu Le. Saking sukanya di sampai hafal kata-katanya dan menyanyikannya sambil menari.
Ah.. ada-ada saja..
Itu beberapa hal yang masih tercecer dari AYG