
Celebrasi Iman
Liturgi yang dilakukan oleh gereja sebenarnya bukan sekedar urutan acara yang dilakukan dalam ibadah, melainkan liturgi adalah jendela kehidupan dalam kerajaan Allah, bahwa sedemikianlah seharusnya umat itu hidup sehari-hari.
Ibadah dalam ruang yang tersedia dengan perangkat liturgi yang ada menjadi simbol bagaimana umat seharusnya hidup di dalam dunia, karena ruang ibadah itu adalah ruang dunia dan liturgi itu adalah cara kehidupan orang percaya yang diringkas dalam satu pola kehidupan.
Dalam hal ini, maka liturgi itu sebenarnya juga menjadi acuan pelatihan dari gereja bagaimana memuridkan umat Allah untuk menjadi umat yang diutus masuk ke dalam dunia dengan membawa kehidupan ilahi,sebagai garam dan terang dunia.
Nah, dalam tiga hari terakhir selama pekan puncak di Lambanapu dilaksanakan selebrasi iman yakni Perarakan Sakramen Mahakudus, Jalan Salib-perarakan Salib dan Perarakan Maria (hari ini).
Hari Kamis, setelah perayaan ekaristi di Lingkungan Santo Yosep Kalumbang seluruh umat berarak membawa sakramen menuju ke gereja. Selama perarakan umat berdoa dan menari. Ada 3 armida sebagai tempat perhentian dan pentakhtahan Sakramen Maha Kudus. Tempat terakhir atau ke 4 adalah di dalam gereja.
Pada hari Jumat sore dilaksanakan upacara perarakan Salib dari lingkungan Lambanapu. Umat mengarak Salib besar misi umat. Sementara itu masing-masing orang membawa salib misi umatnya masing-masing.
Perarakan salib ini adalah ungkapan tobat dan rekonsiliasi yang dinyatakan dalam tindakan ikut serta dalam Ziarah dan jalan salib.
Semoga perayaan iman ini menjadi cara membangun disiplin hidup untuk menjadi murid yang siap sedia untuk ikut terlibat dalam karya misi.
"Pergilah, kamu diutus!"
Sumber : P. Willy Pala, C.Ss.R