![Provinsial CSsR Indonesia](https://redemptoris-indonesia.org/assets/admin/img/berita/Alfonsus_liguori.jpg)
Santo Alfonsus Maria de Liguouri, Pendiri Kongregasi Redemptoris (C.Ss.R)
Santo Alfonsus Maria de Liguori
Masa Kecil
Santo Alfonsus lahir pada 27 September 1696, di kota dekat Napoli, Italia. Ia berasal dari keluarga bangsawan Katolik yang bijaksana dan saleh. Ayahnya, Don Joseph de Liguori, seorang laksamana militer Napoli, dan ibunya, Donna Anna Cavalieri, mendidik Alfonsus dengan disiplin ketat, terutama dalam hal iman. Ia dibaptis dengan nama panjang yang panjang, namun lebih suka dipanggil Alfonsus Maria.
Alfonsus dididik secara militer. Setiap minggu, ia diwajibkan tidur di lantai tanpa alas, membentuk karakter yang kuat dan tahan banting. Pada usia 13 tahun, Alfonsus mulai mempelajari hukum, dan pada usia 16 tahun, ia memperoleh gelar Doktor Hukum dengan predikat "Magna cum Laude."
Masa Dewasa
Pada tahun 1717, ayahnya merencanakan pernikahan untuknya, tetapi Alfonsus menolak dan melanjutkan karirnya sebagai pengacara. Meskipun sempat merasa lesu dalam kehidupan rohaninya, ia tetap memiliki tekad kuat untuk menjauhkan diri dari dosa berat. Alfonsus akhirnya memutuskan untuk menjadi biarawan setelah mengalami pengalaman spiritual mendalam, termasuk mendengar suara yang mengarahkannya untuk meninggalkan dunia.
Setelah berdialog dengan orang tuanya, ia akhirnya diizinkan menjadi pastor, meski ayahnya menginginkannya tetap tinggal di rumah.
Karir sebagai Pengacara dan Imam
Alfonsus terkenal sebagai pengacara yang luar biasa, tidak terkalahkan selama dua puluh tahun karirnya. Namun, sebuah kekalahan besar dalam kasus pada tahun 1723 menyadarkan hatinya. Kekalahan tersebut membuka pintu hatinya untuk mendalami kehidupan rohani dan akhirnya menjadi biarawan.
Pada 1726, Alfonsus ditahbiskan sebagai pastor dan mengabdikan dirinya dalam pelayanan misi. Ia dikenal dengan gaya berkotbah yang sederhana, tetapi penuh makna. Alfonsus menolak kebiasaan berkotbah yang bertele-tele dan lebih mengutamakan kejelasan dan kepedulian terhadap jiwa-jiwa yang membutuhkan pertobatan. Ia juga aktif mendirikan tarekat baru, Congregation of the Most Holy Redeemer (Redemptorists), untuk mewartakan Injil di daerah pedesaan dan miskin.
Teologi dan Karya Tulis
Alfonsus dikenal sebagai seorang teolog moral besar. Karya terkenalnya, Teologi Moral Santo Alfonsus, diterbitkan pertama kali pada 1748 dan terus dicetak ulang hingga kini. Bukunya sangat berpengaruh dalam pelayanan sakramen pengakuan dosa. Selain itu, ia juga dikenal sebagai seorang penulis yang sangat membantu para imam dalam menjalankan tugas pastoral.
Perjuangan sebagai Uskup
Pada usia 66 tahun, Alfonsus diangkat menjadi Uskup Agata dei Goti. Sebagai uskup, ia berupaya keras memperbaiki kehidupan rohani para imam dan umat di keuskupannya. Ia menuntut kesederhanaan dalam berkotbah dan kejujuran dalam perayaan Ekaristi. Ketika terjadi kelaparan dan wabah pes, ia menjual semua miliknya untuk membantu orang miskin, bahkan mengambil alih tugas walikota yang gagal menangani krisis.
Akhir Hidup dan Kanonisasi
Pada 1775, Alfonsus mengundurkan diri dari jabatan uskup karena kondisi kesehatannya yang memburuk. Ia menghabiskan sisa hidupnya di biara Redemptorists di Nocera. Meskipun menghadapi berbagai cobaan, termasuk "malam gelap jiwa," ia tetap setia menjalani kehendak Tuhan hingga akhir hayatnya pada 1787, pada usia 91 tahun. Alfonsus dibeatifikasi pada 1816, dikanonisasi pada 1839, dan dinyatakan sebagai Pujangga Gereja pada 1871.
Kesimpulan
Santo Alfonsus Maria de Liguori adalah contoh teladan bagi kita semua, seorang uskup yang gigih memperbaharui cara hidup para imam dan umat, serta seorang teolog besar yang memberikan kontribusi besar bagi Gereja. Semoga teladan hidupnya membawa kita pada pengenalan yang lebih dalam akan Kristus, yang menjadi puncak dari segala teologi.